Ummud Dahdah

Di antara wanita yang mengajarkan kepada kita agar yakin kepada Allah dan berinfak di jalannya adalah Ummud Dahdah. Mari kita dengar kisahnya bersama suaminya dan ketaatannya kepadanya.

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud Rodhiyallahu ‘anhu, ia menuturkan bahwa ketika turun ayat ini, artinya :

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah)…” (QS. Al-Baqarah: 245).

Abud Dahdah Al-Anshari bertanya, “Wahai Rasulullah, benarkah Allah menginginkan pinjaman dari kami?” Beliau menjawab, “Ya.” Ia mengatakan, “Perlihatkan tanganmu kepadaku, wahai Rasulullah.” Ketika beliau mengulurkan tangannya kepadanya, ia mengatakan, “Sesungguhnya aku telah meminjamkan kebun kepada Rabb-ku.” Ia mempunyai kebun yang di dalamnya terdapat 600 pohon kurma, dan Ummud Dahdah beserta keluarganya berada di dalamnya. Abud Dahdah datang dan memanggilnya, “Wahai Ummud Dahdah!” Ia menjawab, “Aku penuhi panggilanmu.” Ia mengatakan, “Keluarlah, sebab aku telah meminjamkannya kepada Rabb-ku ‘Azza wa Jalla. Dalam satu riwayat bahwa Ummud Dahdah berkata kepadanya, “Jual belimu telah mendapat keuntungan, wahai Abud Dahdah.” Lalu ia mengangkat darinya perabot dan anak-anaknya, dan Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Alangkah banyaknya pohon kurma yang lebat di surga milik Abud Dahdah.”

Subhanallah…betapa dermawannya Ummud Dahdah dan suaminya. Ummud Dahdah sangat mendukung apa yang telah dilakukan oleh sang suami dalam rangka beribadah kepada Allah dalam hal perniagaan dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena tidak ada pinjaman yang paling menguntungkan melainkan pinjaman yang diberikan seorang hamba kepada Rabb-Nya, yaitu melalui berinfak di jalan Allah. Ikhlas hanya berharap ridho Allah semata. Semoga kita bisa meneladani Ummud Dahdah dalam beramal di jalan Allah dan dalam hal taat kepada suami. Aamiin… 

One Response

  1. Suri teladan yang bagus

Leave a comment